Overthinking atau berpikir berlebihan adalah kondisi saat seseorang terus-menerus memikirkan sesuatu secara mendalam, bahkan sampai hal-hal kecil. Pikiran terasa sibuk, sulit berhenti, dan sering kali mengarah pada kekhawatiran yang tidak berujung. Meskipun berpikir kritis adalah hal yang baik, overthinking justru bisa membuat kita terjebak dalam lingkaran stres dan kecemasan.
Kabar baiknya, overthinking bisa dikendalikan. Dengan kesadaran dan latihan yang konsisten, kamu bisa membangun pola pikir yang lebih sehat dan fokus. Berikut beberapa Tips menghadapi overthinking
1. Sadari Pola Pikiranmu
Langkah pertama untuk mengatasi overthinking adalah menyadari kapan kamu mulai melakukannya. Amati saat-saat di mana kamu merasa pikiran berputar-putar tanpa solusi. Biasanya, overthinking terjadi saat kamu merasa cemas, ragu, atau takut membuat kesalahan.
Mengenali pola ini akan membantumu menghentikannya sejak awal. Kamu bisa bertanya pada diri sendiri: “Apakah pikiran ini membantu saya?” Jika jawabannya tidak, saatnya untuk berhenti sejenak.
2. Alihkan Fokus ke Aktivitas Fisik
Pikiran yang sibuk sering kali bisa diredakan dengan mengalihkan energi ke tubuh. Berjalan kaki, membersihkan rumah, berolahraga ringan, atau sekadar melakukan peregangan bisa membantu mengalihkan perhatian dari pikiran yang terus berputar.
Aktivitas fisik membantu otak melepaskan hormon endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan membuat kamu lebih rileks.
3. Tulis Pikiranmu di Kertas
Menuliskan pikiran ke dalam jurnal atau kertas bisa menjadi cara efektif untuk mengeluarkan beban dari kepala. Tulis apa yang sedang kamu pikirkan, apa yang kamu takutkan, dan bagaimana perasaanmu. Terkadang, dengan menuliskannya, kamu bisa melihat bahwa kekhawatiran itu tidak sebesar yang kamu bayangkan.
Tulisan juga bisa menjadi bahan refleksi untuk memahami pola pikiran negatif yang berulang.
4. Tentukan Waktu untuk Memikirkan
Jika kamu merasa sulit menghindari overthinking, coba tentukan waktu khusus untuk berpikir. Misalnya, luangkan 15 menit di sore hari untuk merenungkan hal-hal yang mengganggu pikiranmu.
Kebiasaan ini melatih otak untuk tidak terjebak dalam kekhawatiran sepanjang hari.
5. Ubah Pertanyaan di Kepalamu
Overthinking sering muncul dari pertanyaan seperti “Bagaimana kalau gagal?”, “Kenapa aku tidak melakukan itu dengan benar?”, atau “Apa yang akan orang lain pikirkan?”
Ubah pertanyaan tersebut menjadi bentuk yang lebih membangun, seperti “Apa langkah kecil yang bisa saya ambil sekarang?
Pertanyaan yang lebih konstruktif membantu otak mencari solusi, bukan berputar dalam ketakutan.
6. Berlatih Mindfulness atau Meditasi
Mindfulness adalah latihan untuk hadir sepenuhnya di saat ini tanpa menghakimi. Ini sangat efektif untuk menenangkan pikiran yang terlalu aktif.
Meditasi harian selama 5–10 menit saja sudah bisa membantu menurunkan intensitas overthinking secara bertahap.
7. Bicara dengan Orang Terpercaya
Menyimpan semuanya dalam kepala bisa membuat beban terasa semakin berat. Bicarakan perasaanmu dengan teman, keluarga, atau profesional. Terkadang, hanya dengan mendengar sudut pandang orang lain, kamu bisa mendapatkan kejelasan dan ketenangan.
Berbagi cerita bukan berarti kamu lemah, melainkan menunjukkan bahwa kamu cukup kuat untuk mengenali batas dirimu.
Kesimpulan
Overthinking bukan sesuatu yang bisa hilang dalam semalam, tapi bisa dikendalikan dengan kesadaran dan latihan yang konsisten. Dengan mengenali pola pikiran, mengalihkan fokus, menulis, atau melatih mindfulness, kamu bisa melatih otak untuk tidak terjebak dalam kekhawatiran berlebihan.
Kadang, membiarkan sesuatu berjalan sesuai waktu dan prosesnya adalah pilihan yang lebih bijak. Fokuslah pada hal yang bisa kamu kendalikan, dan berikan ruang bagi dirimu untuk bernapas.